EVOLUSI
Hari kusam tiba menghinggap
Tak berkesempatan menghindar
Memaki penuh ranah
Merusak hawa dingin
Yang perlahan menjadi hangat
Meluap dan meringkap naik
Meletup-letup hingga mulutku kaku
Kaki kiku, hati tinggi, panas dan ganyang
Hinaan ini tersingkap hari demi hari
Kacang banyak biji, kupas mengupas kulitnya
Seakan tinggi meliuk tabir awan kesingkap
Menyayat apa yang bisa disayat
Memekakan relung yang perlahan longsor
Tak kujangkau mulut lancang itu
Tak kuraih liku siluet nodanya itu
Tak kusingkap nanah busuk dalam jiwanya itu
Sampai denting waktu evolusi bermulai
Perlahan menggerogoti wajah muaknya
Dan hinaan ini hinaan kuasa
Kubalas dan pasti kubalas
Karena tak ada yang boleh melepas tabir
Dalam hal derajat ilmu pengetahuan.
Selasa, 01 September 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
kalau puisi ini dibuat saat kelas tiga SMA, waktu itu semua orang rasanya remeh dan acuh,, hehe
BalasHapusdan akhirnya lahirlah puisi kacau ini.